Minggu, 25 Januari 2009

Rapat sosialisasi Sekolah Gratis Diwarnai Ketegangan

Antusiasme orang tua murid terhadap program sekolah gratis khususnya di SMPN 15 ternyata sangat luar biasa. Buktinya wali murid sudah berdatangan jauh sebelum rapat dimulai yakni jam 8.00. Siapa sih yang gak suka gratisan? apalagi hal ini merupakan kali pertama dalam sejarah sekolah gratisan di Indonesia kecuali SMP TERBUKA.
Meski agak melar dari jadwal semula akhirnya rapat pun dibuka. Kepala SMPN 15 Bogor Kuswa Wasja didampingi Ketua komite sekolah Alban Hasibuan secara urut memaparkan uraian nya mengenai sekolah gratis. Intinya, terhitung sejak bulan januari 2009 para orang tua murid dibebaskan dari biaya sekolah dan beban pungutan lainnya. Artinya kebutuhan para murid seperti misalnya tempat duduk, kamar kecil menjadi beban negara. Dengan begitu para ortu tak lagi dipusingkan oleh uang bangku uang perpisahan uang les dsb. Dengan begitu pula otorisasi sekolah untuk menyelenggarakan model pembelajaran sendiri rontoklah sudah. Rapat yang berakhir jauh tengah hari itu berakhir dengan silang pendapat antara orang tua dan komite sekolah. Khususnya yang menyangkut soal pelaksanaan les bagi murid klas IX . Ketegangan memuncak saat salah seorang wali murid dengan nada agak menuduh memper soalkan pelaksanaan les yang sudah berjalan selama ini. Seolah tak mau kalah Komite sekolah pun berbalas pantun:"Saya mempunyai tiga penyakit satu di antaranya adalah darah tinggi. Jangan buat saya mati berdiri di sini," selanjutnya Alban mengatakan bahwa tidak ada komersialisasi dalam hal les. Bahkan dirinya mengaku apapun yang dikerjakan di sekolah selama ini hanya dilandasi ketulusan semata dan satu sen atau sebatang rokok pun ia tak menerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar